Senin, 03 Desember 2012

Sistem Pembiayaan INA-DRG / INA-CBG's

Sistem pembiayaan yang dipergunakan dalam program jaminan kesehatan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi bagi pemerintah dalam menentukan besar kecilnya anggaran ynag akan dikeluarkan. Sistem pembiayaan yang dipergunakan dalam program Jamkesmas pada saat ini adalah sistem pembiayaan INA-DRG (Indonesia Diagnosis Related Group)yang kemudiana berubah menjadi INA-CBG's. Sistem ini diterapkan selain betujuan untuk kendali mutu juga bertujuan untuk kendali biaya, yaitu mengendalikan pembiayaan kesehatan yang berlebihan guna memperoleh keuntungan (moral hazard) baik oleh pengguna jaminan atau pemberi pelayanan kesehatan.
Dari beberapa hasil penelitian diperoleh perbedaan secara signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan sistem pembiayaan INA-DRG / INA-CBG's dibanding ketika menggunakan sistem Fee For Servis. Namun penggunaan sistem INA-CBG's ini dilihat belum efektif, hal tersebut diperoleh dari hasil penelitian yang menunjukkan kecenderungan besaran biaya INA-CBG's lebih besar dibanding Fee For Servis terutama untuk kasus-kasus Non Bedah. Sebaliknya untuk kasus-kasus Bedah kecenderungan biaya INA-CBG's jauh lebih rendah dibanding Fee For Servis. 
Kesenjangan besaran biaya yang mencolok antara kasus Bedah dan Non Bedah ini mengakibatkan timbulnya asumsi bahwa menggunakan sistem INA-CBG's menguntungkan untuk pemberi pelayanan Non Bedah dan merugikan bagi pemeberi pelayanan Bedah yang tentunya akan berimbas pada mutu pelayanan kesehatan yang diberikan. Oleh karena itu Manajemen Rumah Sakit terutama komite medis sabiknya melakukan audit atau evaluasi berkala terhadap pelayanan medis yang telah diberikan kepada pasien guna menjaga mutu pelayanan rumah sakit.
Pemerintah pusat sebagai penentu kebijakan jaminan kesehatan bersama timnya sebaiknya melekukan peninjauan kembali terhadap peket biaya INA-CBG's yang ada dengan lebih banyak melakukan evaluasi terhadap biaya riil cost rumah sakit guna memperoleh besaran biaya yang sesuai dengan pengeluaran rumah sakit. Dan  saat ini pusat pembiyaan telah melakukan evaluasi terhadap unit cost dan realisasi penggunaan dana jamkesmas dirumah sakit guna malakukan perubahan basaran tarif INA-CBG's yang akan launching dan dilakukan uji coba per 1 Januari 2013. adapun perubahan tarif yang akan diluncurkan akan lebih riil karena selain dikelompokkan berdasar kelas dan status rumah sakit namun juga dikelompokkan berdasar regional wilayah.

2 komentar: